BERITA PERTAMA SOAL NO 6
Besok Vaksin Tiba
* 10 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Disimpan di Gudang Farmasi Pasirsembung
CIANJUR-Vaksin Covid-19 'Sinovac' bakal diterima Kabupaten Cianjur pada hari Rabu (besok,red). Proses vaksinasi kemungkinan akan segera dilakukan di Kabupaten Cianjur.
Hal tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal. Setelah datang, vaksin Covid-19 akan disimpan di Gudang Farmasi Pasirsembung, Cilaku, Cianjur.
"Yang akan datang 10 ribu dosis. Kita bagi dua dulu, karena 10 ribu itu untuk dua kali penyuntikan. Lima ribu yang akan kita distribusikan, baik itu ke rumah sakit atau puskesmas maupun klinik swasta yang sudah di SK kan oleh Dinas Kesehatan, sisanya itu untuk pengulangan dosis," ujarnya.
Yusman menjelaskan, pengulangan dosis diperlukan atas arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Pasalnya, penyuntikan vaksin Sinovac tidak bisa diselang-seling dengan vaksin Covid-19 jenis lain.
"Karena dari Kementerian itu vaksin Sinovac itu tidak boleh diselang-seling dengan vaksin lain, makanya kita bagi dua, kita akan distribusikan lima ribu dulu, baru minggu depan lima ribu lagi," ungkapnya.
Selain itu, ia belum mengetahui perihal waktu tibanya vaksin Covid-19 akan datang ke Cianjur. Maka, kemungkinan pelaksanaan vaksinasi akan digelar pada Kamis (28/1).
"Tahap pertama, ada 10 ribu relawan dan pejabat non nakes dan lima ribu untuk nakes. Hari ini juga kita akan matangkan kembali, karena rencananya itu di Pendopo Bupati Cianjur, kita akan lihat tempatnya saat ini juga," paparnya.
Ia pun mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Cianjur untuk berpartisipasi pada vaksinasi ini. "Vaksin ini sudah dijamin keamanan dan efeknya, jadi saya mengimbau kepada semua lapisan, baik nakes atau masyarakat pada umumnya agar berpartisipasi dan mau divaksin dengan tujuan untuk membentuk herd immunity," tutupnya.
---------------------------
BERITA KEDUA SOAL NO 6
Bansos Malah Dikasih Ayam Hidup
CIANJUR-Karut marut penyaluran bantuan sosial (Bansos) di Kabupaten Cianjur terus jadi sorotan. Baru-baru ini, Bansos viral di media sosial dikarenakan barang yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran Cianjur selatan berupa ayam hidup.
Bukan hanya satu saja, hampir seluruh KPM menerima ayam hidup tersebut. Padahal, dalam aturannya bantuan diberikan dalam bentuk komoditi hewani atau hewan yang sudah dipotong
Kejadian tersebut juga sempat viral di media sosial Instagram dan WhatsApp yang dimana potongan fotonya dibuat video.
Seorang warga Kecamatan Pagelaran berinisal GM mengungkapkan, dirinya merasa heran karena diberi ayam hidup sebagai komoditi hewani. Tanpa ada alasan dan tidak mendapatkan informasi mengenai kejadian tersebut.
"Aneh mengapa diberi ayam hidup, kan biasanya ayam potong siap masak. Kita datang ke e-Warung saat pencairan langsung diberi ayam hidup," ujarnya.
Ia juga mengeluhkan hal tersebut karena dianggap menjadi rumit sebab mereka harus memotong terlebih dahulu sebelum dimasak. "Susah karena harus motong dulu, kalau dulu kita langsung masak dan sekarang jadi ribet," paparnya.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Pagelaran, Rachmat Rusyandi yang mengungkapkan KPM mendapatkan ayam hidup baru kali ini terjadi. Pihaknya pun merasa bingung mengapa komoditi hewani dari ayam potong menjadi ayam hidup. "Iya betul, KPM dapat ayam hidup saat pencairan bulan Januari 2021, kita juga bingung gak tau alasannya kenapa jadi ayam hidup," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Sahli Saidi mengatakan, perihal diterimanya ayam hidup tak sedikit masyarakat yang setuju dengan hal tersebut.
"Masalahnya kalo yang setuju bisa dipelihara, yang tidak kan mereka bingung mau diapakan. Kita di Komisi D, apa yang tercantum dengan program BPNT nya kalau daging ya harus daging, kalau aturannya ayam ya ayam," jelasnya.
Lanjutnya, supplier pun harus mengikuti aturan jangan bikin aturan sendiri. "Nanti Komisi D jadwalkan kunjungan ke lokasi yang memberikan ayam hidup dan dalam waktu dekat kami akan memanggil para camat, e-warung, TKSK nya dan Bank BRI serta Kadinsos," tegasnya.
Selanjutnya, pihak-pihak tersebut pun diminta untuk memberikan penjelasan mengenai permasalahan bantuan terhadap masyarakat yang semakin kacau. "Saran kita mending yang ada saja supaya penerimanya bisa memasak dan pertambahan gizi untuk masyarakat. Kalau dikasih ayam hidup nanti enggak mau dipotong ayam hidup malah dipelihara," tuturnya.
Pihaknya pun tidak segan-segan untuk memberikan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang merugikan masyarakat dan bahkan melanggar aturan. Menurutnya, persaingan dalam bisnis diperbolehkan. Namun jangan sampai mengorbankan atau menjadikan masyarakat sebagai umpan.
"Silahkan saja berbisnis tapi yang sehat, jangan masyarakat yang jadi korbannya. Sudah terdampak Covid-19, diperparah lagi dengan bantuan yang tidak sesuai," tutupnya.
--------